Beijing – Manyota.id | Sebanyak 13 Kepala Desa (Kades) dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Bastomi, Kepala Desa Darussalam dari Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berangkat menuju Beijing dan Chengdu, China, untuk mengikuti program Benchmarking Study pada 18-28 September 2024.
Program ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mempelajari praktik-praktik inovatif dalam pengentasan kemiskinan yang telah berhasil diterapkan di desa-desa China.
Inisiatif ini difasilitasi oleh Kedutaan Besar China di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Setibanya di China, rombongan yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans), Danton Ginting Munthe, disambut dengan hangat oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Parulian George Andreas Silalahi.
Parulian menekankan bahwa China dapat menjadi contoh dalam pembangunan desa. “Negeri Tirai Bambu ini telah berhasil mengangkat sekitar 90 juta orang dari kemiskinan absolut berkat kebijakan ekonomi yang terencana dan inovatif sejak dekade 2010-an,” ujarnya.
Ia juga mencatat bahwa lebih dari 128 ribu desa dan 832 kabupaten telah mengalami transformasi signifikan, berkat penerapan sistem meritokrasi dan kesinambungan kebijakan dari pemerintah pusat hingga ke tingkat desa.
Danton Ginting Munthe berharap para kepala desa, termasuk Bastomi, dapat menerapkan pelajaran berharga yang didapat selama studi banding ini. “Kami ingin mereka tidak hanya belajar, tetapi juga membawa pulang solusi praktis yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa masing-masing,” tegasnya.
BACA JUGA :
Pisah Sambut Kajari, Ketua PN, Serta Pabung Madina: Begini Pesan Bupati
Bastomi menyatakan antusiasmenya terhadap kesempatan ini. “Ini adalah peluang luar biasa bagi kami untuk belajar dari keberhasilan China. Saya berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik baik yang kami pelajari demi kemajuan desa kami,” ungkapnya.
Selama di China, para kepala desa akan mengunjungi desa-desa yang telah sukses, mempelajari teknologi pertanian modern, dan menghadiri festival panen raya.
Program ini diharapkan mampu memberikan wawasan mendalam dan konkret untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di desa-desa di Indonesia serta memperkuat upaya pengentasan kemiskinan yang menjadi tantangan signifikan di tanah air.(Red)