Manyota.id – Jakarta – Satgas Pangan Polri menemukan adanya dugaan penimbunan minyak goreng di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Polri menyebut minyak goreng sebanyak 30 ribu ton akan didistribusikan kepada masyarakat dalam kurun tiga hari ke depan.
“Dari hasil pengawasan Satgas Pangan hari ini akan disebarluaskan ke masyarakat sebanyak 30 ribu ton akhirnya sampai Rabu. Seluruh minyak goreng di Sumut khususnya di Deli Serdang akan tersalurkan hingga Hari Rabu,” ucap Wakasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan, Senin (21/02).
Whisnu menyebut minyak goreng itu akan diedarkan ke pasar tradisional maupun pasar modern. Tujuan langkah tersebut adalah menghindari terjadinya kelangkaan minyak goreng di Sumut.
“Ini barang yang ada di Deli Serdang disalurkan tiga hari melalui mekanisme pasar di seluruh pasar tradisional dan pasar modern. Khusus perkara yang ditemukan minyak goreng di Sumut. Langkah polri pertama segera mendistribusikan minyak goreng ke masyarakat sehingga tidak terjadi kelangkaan di Sumut,” kata Whisnu.
Satgas Pangan Polri bergerak untuk mengusut adanya dugaan pelanggaran terkait minyak goreng yang sedang langka di Indonesia. Polri mendeteksi dugaan pelanggaran itu terjadi di empat provinsi, yakni di Sumatera Utara (Sumut), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Jawa Tengah (Jateng).
Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumut, NTT, Jateng, dan Sulsel. Dari beberapa tempat tersebut, diperoleh dugaan adanya penimbunan minyak goreng.
Ada juga dugaan pengalihan yang mestinya minyak goreng untuk kebutuhan rumah tangga dialihkan ke industri,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di gedung Bareskrim Polri hari ini.
Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika mengatakan pihaknya menemukan adanya dugaan penimbunan minyak goreng di Sumatera Utara dan NTT. Temuan itu kini masih didalami lebih lanjut.
“Terkait dengan dugaan penimbunan, Satgas Pangan di sana ditemukan sejumlah stok di Sumut dan NTT. Dari temuan ini Satgas Pangan melakukan pendalaman terkait stok, berapa kapasitas produksi, berapa yang dijual dalam satu hari, supaya secara faktual secara objektif,” ungkapnya.(Red)