Manyota.id- Madina || Sejak H. M. Ja’far Sukhairi Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) setidaknya sudah ada 4 orang yang silih berganti menduduki jabatan Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik).
Namun, meski demikian hingga hari ini jabatan Sahnul Pane sebagai Kepala SDN 001 Sihepeng tetap tak tersentuh. Padahal masyarakat telah berkali-kali meminta Sahnul diberhentikan dari jabatannya karena dipandang tidak becus memimpin sekolah tersebut.
Masyarakat menilai Sahnul bersikap sewenang-wenang dalam memimpin sekolah. Hal ini dibuktikan dengan penggantian komite tanpa persetujuan masyarakat. Kemudian, perumahan di sekolah tersebut ditempati oleh keluarga Kasek meski sebenarnya ada guru yang mau tinggal di situ.
Selain itu, dari penuturan warga, beberapa waktu yang lalu kapur di sekolah pernah kosong. Sementara dana BOS telah dialirkan pemerintah salah satunya untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah.
Nasution, salah satu warga, menyampaikan kepala sekolah tidak mau diajak musyawarah untuk mencari solusi demi kemajuan SD yang pernah jadi favorit di wilayah Sihepeng Raya itu.
“Kita bahkan telah mendatangi rumahnya dan meminta agar ada musyawarah sehingga sekolah ini terbenahi,” kata Nasution.
Sementara itu warga lainnya Ansari Siregar mengungkapkan masyarakat telah menyampaikan hal ini kepada pemerintah melalui surat yang ditandatangani oleh warga dan tiga kepala sekolah.
“Sudah 2 kali kita kirim surat, tapi tetap tidak ada tindakan. Masyarakat sudah hampir kehilangan kesabaran. Jangan sampai masyarakat menyegel sekolah ini baru pemerintah membuka mata,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Tanggapan Ketua DPRD dan Komisi I
Terkait hal ini Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis menilai, tindakan Dinas Pendidikan Madina yang mempertahankan kepala sekolah bermasalah sangat lucu.
“Alangkah lucunya itu apabila kepala sekolah bermasalah tetap dipertahankan atau dipaksakan memegang jabatan,” katanya pada Senin (7/2) lalu ketika diwawancarai di ruang kerjanya.
Erwin pun mengingatkan agar dalam penentuan kepala sekolah, Dinas Pendidikan terlebih dahulu melakukan kajian.
“Jangan motivasinya hanya karena kedekatan, hanya karena deking, apalagi karena ada “muatan tertentu”, maka potensi dinomorsekiankan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I Zubaidah Nasution menerangkan, pihaknya telah menyahuti permintaan dengan melakukan tinjauan lapangan.
“Hasil tinjauan lapangan telah kita serahkan kepada Dinas Pendidikan sebagai pihak yang bisa mengambil kebijakan, tapi sampai saat ini belum ada langkah konkret,” katanya.
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini mengungkapkan ketika Kadisdik dijabat Alamulhaq, Dinas Pendidikan berjanji akan memanggil Sahnul Pane, tapi tak kunjung terjadi.
Persoalan tersebut, jelas Zubaidah, juga telah disampaikan kepada pengganti Alamulhaq yaitu Arbiuddin Harahap. Namun, hasilnya tetap nihil.
Sementara Plt. Kadisdik terbaru, Lis Mulyadi Nasution ketika dikonfirmasi terkait masalah ini tidak memberikan respon. (Red)*