Madina – Manyota.id | Dalam sebuah malam penuh cahaya dan doa di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, calon Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Atika Azmi Utammi Nasution, memancarkan keanggunan dan kebijaksanaannya. Dihadapan ratusan jamaah yang berkumpul di pelataran Masjid Al Haromain, Panyabungan, Sabtu malam (28/9/2024), Atika menggetarkan hati hadirin dengan pesan kuat tentang bagaimana Rasulullah SAW membawa revolusi besar dalam memuliakan perempuan dan mengubah wajah dunia.
Mengenakan gamis biru bermotif bunga yang indah dan jilbab biru yang menyempurnakan penampilannya, Atika disambut hangat oleh kaum ibu yang tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama sosok pemimpin muda ini. Kehadirannya bukan hanya sebagai calon pemimpin, tetapi juga sebagai simbol perubahan dan harapan baru bagi perempuan di Madina.
Senyuman dan kehangatan yang ia tunjukkan membuat masyarakat semakin dekat dengannya.Ketika naik ke panggung, Atika memulai dengan mengisahkan masa kegelapan sebelum Rasulullah SAW datang. “Dulu, anak perempuan dianggap sebagai aib, bahkan dikubur hidup-hidup. Rasulullah datang dengan cahaya, mengubah dunia, membawa rahmat yang memuliakan kaum perempuan. Kini, kita bisa berdiri tegak karena ajaran beliau,” ujar Atika dengan nada penuh semangat yang membuat seluruh jamaah terdiam, meresapi setiap kata yang ia sampaikan.
Politisi milenial ini kemudian mengajak masyarakat untuk selalu memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ceritanya, ia mengutip kisah Abu Lahab, yang meskipun dilaknat, mendapat keringanan azab hanya karena rasa senangnya atas kelahiran Nabi. “Bayangkan, Abu Lahab yang begitu dimurkai saja mendapat rahmat, bagaimana dengan kita yang benar-benar mencintai Rasulullah dan mengamalkan salawat? Betapa besar rahmat yang menanti kita,” ucapnya, menggugah kesadaran para jamaah.
Sebagai seorang pemimpin muda yang visioner, Atika tidak hanya berbicara soal spiritualitas, tetapi juga menyentuh isu-isu modern yang menjadi tantangan masyarakat saat ini. Dengan tegas, ia mengingatkan orangtua tentang bahaya ponsel yang kini menjadi alat utama dalam penyebaran narkoba dan konten berbahaya seperti pornografi. “Anak-anak kita adalah masa depan kita. Kita harus menjaga mereka dari bahaya dunia digital yang semakin mengancam. Periksa ponsel mereka, jaga komunikasi, dan selalu awasi apa yang mereka lihat dan lakukan,” pesan Atika dengan penuh kepedulian.
Sambutan Atika yang penuh inspirasi ditutup dengan aksi nyata. Ia turun dari panggung untuk menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim, sebagai bentuk kepedulian dan cinta yang nyata, meneladani kasih sayang Rasulullah kepada mereka yang membutuhkan. Para hadirin tersentuh oleh momen tersebut, di mana cinta dan kebaikan terpancar dari sosok perempuan muda yang tidak hanya berbicara, tetapi juga berbuat.
Acara malam itu bukan hanya sebuah peringatan Maulid, tetapi juga menjadi momen bersejarah yang memperkuat kehadiran Atika Azmi sebagai figur pemimpin yang peduli, bijaksana, dan dekat dengan masyarakat. Atika, yang kini dikenal sebagai ikon perempuan pembaharu, tidak hanya menginspirasi dengan kata-katanya, tetapi juga dengan tindakannya yang tulus dan penuh cinta.
Masyarakat Madina semakin yakin, di bawah kepemimpinannya, perubahan besar yang penuh harapan akan segera terwujud, membawa Madina menuju masa depan yang lebih cerah dan bermartabat.(Red)