Madina – Manyota.id | Bagas Godang, di Gunung Baringin, Mandailing Natal (Madina), mendadak bergemuruh oleh suara gendang yang memecah keheningan. Di tengah acara penyambutan Calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, Jumat (17/9/2024), Calon Bupati Madina nomor urut 2, H. Saipullah Nasution—yang lebih akrab disapa Bang Ipul ,mengguncang kampung halaman dengan penampilannya yang luar biasa.
Tanpa diduga, Bang Ipul mengambil alih panggung dengan menabuh Gordang Sambilan, alat musik tradisional yang menjadi simbol kebesaran budaya Mandailing.
Bang Ipul tampil sebagai sosok yang lebih dari sekadar calon pemimpin. Ia memperlihatkan dirinya sebagai pelindung tradisi leluhur yang kaya dan penuh sejarah. Dengan gerakan tangan yang penuh tenaga, Bang Ipul menabuh gondang kudong-kudong, salah satu dari sembilan gendang Gordang Sambilan.
Meskipun telah lama tak memainkan instrumen ini, keahliannya seolah tak pudar. Setiap tabuhan menghantarkan energi yang menggetarkan, menyatu dengan tanah Madina yang menyimpan sejarah panjang kebudayaan.
Kehadiran Bang Ipul tidak berhenti pada dentuman gendang semata. Dalam momen penuh magis, ia juga bergabung dalam tortor tarian tradisional Mandailing,dengan gerakan yang penuh kharisma dan ritme yang selaras dengan Gordang Sambilan.
Suasana pun berubah seolah terhanyut dalam gelombang energi tradisi yang hidup kembali. Warga yang hadir terpana, menyaksikan seorang calon pemimpin yang dengan bangga membawa warisan budaya leluhur ke garis depan.
“Gordang Sambilan bukan hanya tentang musik, tetapi ini adalah identitas kita, roh dari budaya Mandailing yang harus terus kita jaga dan lestarikan. Budaya inilah yang membuat kita besar,” ujar Bang Ipul dengan penuh semangat, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin yang bangga dan terharu.
Gordang Sambilan adalah mahakarya seni tradisional Mandailing yang terdiri dari sembilan gendang dengan nada yang berbeda, dimainkan oleh enam orang untuk menghasilkan suara yang harmonis dan menggelegar.
Dulu, Gordang Sambilan hanya dimainkan dalam upacara sakral, tapi kini musik tersebut telah berkembang menjadi bagian penting dari berbagai perayaan besar, termasuk pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, dan acara-acara adat lainnya.
Tidak hanya menjadi kebanggaan Mandailing, Gordang Sambilan telah menembus batas-batas wilayah, bahkan pernah dimainkan di Istana Presiden, menandai keagungannya sebagai salah satu warisan budaya nasional yang diakui secara luas.
Melalui penampilan Bang Ipul yang penuh gairah, tradisi yang telah berumur ratusan tahun ini sekali lagi dihidupkan dan dibawa ke panggung modern.
Dentuman Gordang Sambilan yang dimainkan Bang Ipul bukan hanya sekadar suara gendang, tapi juga simbol kebanggaan dan harapan baru.
Dengan aksi heroik ini, Bang Ipul tidak hanya memenangkan hati warga dengan visi politiknya, tetapi juga dengan cintanya pada warisan budaya.
Warga Madina tersentuh, menyaksikan calon pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi juga merangkul masa lalu yang kaya akan nilai dan makna.
Penampilan Bang Ipul hari itu akan terus dikenang sebagai momen di mana budaya Mandailing kembali bergaung dengan kekuatan penuh, mengingatkan bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. (RED)