Manggarai- Manyota.id | Puluhan rumah warga di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Jumat (25/2/2022) malam hingga Sabtu (26/2/2022) pagi.
Camat Reok Ahmad Pahu menjelaskan, banjir mulai merendam rumah warga sekitar pukul 03.00 Wita. Banjir itu bersumber dari luapan kali Wae Pesi.
Ia melanjutkan, ada lima wilayah yang terdampak banjir, yakni Desa Salama, Bajak, Robek, Kelurahan Reo, dan Mata Air.
“Data yang kami himpun sampai sekarang, ada 57 rumah yang terendam banjir. Di desa Salama 16, Robek satu, Kelurahan Mata Air dua, Kelurahan Baru empat, dan selebihnya kelurahan Reo,” jelas Ahmad saat dihubungi Wartawan Sabtu sore.
Ia mengatakan, warga yang rumahnya terendam banjir, sudah mengungsi ke tempat tetangga yang lebih aman.
Ahmad juga menyiapkan rumah dinas camat sebagai lokasi pengungsian.
“Untuk warga yang hendak mengungsi, silahkan datang ke rumah dinas Camat,” ujarnya.
Ia membeberkan, selain merendam rumah warga, banjir juga menghanyutkan sembilan ekor sapi, enam di Desa Bajak dan tiga di Desa Salama.
Ada juga tiga perahu milik nelayan hanyut terbawa banjir dan satu lagi rusak berat.
Ia menambahkan, kondisi cuaca hingga kini masih belum kondusif. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Wae Pesi.
“Jangan dulu tidur terlalu nyenyak. Kita harus tetap waspada karena cuaca belum membaik,” Imbuhnya
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai telah mencatat selain rumah warga terendam banjir,ada sebanyak 9 ekor sapi hanyut, 2 unit perahu nelayan rusak.
BPBD Kabupaten Manggarai juga melaporkan ruas jalan yang menghubungkan Ruteng-Reo tertutup material longsor di titik Gapong dan sekitarnya. Akibatnya mobilitas warga menjadi terhambat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang mana, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai dan sekitarnya hingga Minggu (27/2).
Menyikapi adanya informasi peringatan dini dari BMKG di atas, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah agar segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam rangka pencegahan, mitigasi dan peningkatan kapasitas.
Upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan menjadi penting dilakukan dengan harapan mampu meminimalisir dampak bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.(NH)