MEDAN – manyota.id | Aksi premanisme di Kota Medan, Sumatera Utara yang semakin menjadi-jadi membuat Wali Kota Bobby Nasution gerah. Mantu Presiden Jokowi itu dengan tegas meminta kepolisian dan TNI membantu memberantas aksi premanisme di Kota Medan.
“Premanisme harus dihilangkan dari wajah Kota Medan. Ini bukan keluhan Pemko Medan, tapi ini sudah menjadi keinginan masyarakat,” kata Bobby saat menghadiri acara undian e-Parking berhadiah di Kantor Dishub Medan Kamis (21/4).
Bobby mengatakan beberapa lokasi yang menjadi titik e-parking banyak dipegang oleh kelompok tertentu yang mengarah ke premanisme. Karena itu, Bobby meminta tindakan tegas dari aparat kepolisian untuk memberantas aksi premanisme ini.
“Pemko sudah buat upaya bagaimana premanisme ini bisa dihilangkan dari Kota Medan. Dan kita hapuskan dari wajah Kota Medan. Mohon kiranya TNI Polri, kami sudah buat program, tentu langkah berikutnya tindakan tegas kepada pelaku premanisme. kalau bisa setegas-tegasnya,” ucap Bobby.
Bobby memberi tenggat waktu agar sebelum lebaran tak ada lagi preman di Kota Medan. Aksi premanisme, tambah Bobby hanya bisa dibasmi jika ada tindakan tegas dari aparat kepolisian.
“Target kita sebelum lebaran jangan ada lagi preman. Kalau perlu untuk mengawasi itu sama sama ayo, biar premannya hilang dulu. Karena saya tanya pak camat dan pak Kadis susah sekali menghilangkan itu. Saya rasa enggak susah lah, karena yang diperlukan tindakan tegas,” urainya.
Bobby menginginkan warga yang akan mudik lebaran tahun ini agar aman dan nyaman saat berada di terminal-terminal.
“Saya sudah perintahkan Kadishub agar di terminal-terminal itu aman dan nyaman. Saat saya jenguk anggota Babinsa yang dibacok preman di terminal Pinang Baris bersama Pak Dandim, beliau sudah siap menurunkan personelnya,” tegas menantu Presiden Joko Widodo itu.
Tinggal kepolisian ini, mudah-mudahan bisa sama-sama dengan kami untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, apalagi ini sudah boleh mudik,” tutupnya.
Bobby kemudian menyindir Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alva Tatareda karena tidak hadir dalam acara yang membahas premanisme tersebut.
“Saya minta juga sama pak kadishub kalau bisa buat acaranya jangan di kantor tapi di terminal. Kalau bisa pak Kapolres itu hadir. Tapi enggak hadir, ” kata Bobby.
Menurut Bobby banyak permasalahan kriminalitas di Kota Medan yang belum bisa dituntaskan salah satunya aksi premanisme. Karena itu Bobby menelpon Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra agar Kapolrestabes bisa hadir di acara itu.
“Saya sudah telpon Pak Kapolda biar bisa menghadirkan teman-teman polres di sini. Kenapa tingkat kriminalitas naik ini, ” ungkapnya.
Jika memang Kapolrestabes Medan tak bisa diajak berkoordinasi, Bobby mengklaim akan mengadukan masalah premanisme tersebut langsung ke Kapolda Sumut.
“Kalau kira kira pak Kapolres enggak mau sampaikan pak, nanti biar saya bilang,karna, kota Medan ibu kota provinsi. Pak Kapolda juga tinggal di wilayah sini. Jadi bisa saya sampaikan. Sama sama lah, tapi kalau belum ada respons sampaikan saja kalau tidak berkenan. Mungkin nanti kita bisa minta bantuan pasukan dari Polda,” tegas Bobby.(KSH)