Jawa Timur – Manyota.id | Warga desa di sekitar lereng Gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur (Jatim), kembali merasakan terpaan hujan abu. Hal itu sudah berlangsung dua hari.
Hal itu dilaporkan oleh salah seorang warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Ahmad Samiludin.
“Hujan abu sudah dua hari ini di Sumberwuluh dan desa-desa sekitar sini,” kata Ahmad, kepada Media, Kamis (3/3).
Puncaknya adalah aktivitas vulkanik Semeru Rabu (2/3) malam tadi. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dilaporkan kembali memuntahkan materialnya.
Para warga sekitar, kata Ahmad, bahkan sampai berlarian ke luar rumah. Mereka juga mendengar suara dentuman atau gemuruh.
“Kalau suara itu memang terdengar. Tadi malam warga sampai keluar rumah semua,” ucapnya.
Meski demikian, intensitas hujan abu yang dirasakan sekarang tak separah dan setebal saat Semeru mengalami erupsi besar pada Desember 2021 lalu.
Dampak hujan abu kini, kata Ahmad hanya sedikit mengganggu penglihatan warga saat berkendara. Tak sampai membuat kondisi gelap gulita.
“Ya cuma seperti kabu aja saat sepeda motoran. Nggak sampai gelap kayak dulu, tapi ya was-was juga” kata dia.
Awan Panas Guguran
Sementara itu, berdasarkan data pos pantau, Gunung Semeru kembali meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Rabu (2/3) pukul 22.16 WIB.
APG malam tadi meluncur cukup deras ke arah Besuk Kobokan dengan Jarak luncur hingga 4,5 kilometer dan berlangsung sekitar 20 menit.
APG yang keluar malam tadi merupakan yang kedua dalam kurun waktu satu hari setelah sebelumnya terjadi pada Rabu pukul 03.00 WIB.
Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan status Semeru saat ini masih Siaga level III. Maka itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.(Red)