Madina -Manyota.id | Desa Muara Mais Jambur, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menggebrak dengan inovasi terbaru melalui program wisata permainan leluhur (Wita Permainur). Program ini sukses mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget ke permainan tradisional yang seru dan mendidik.
Acara yang digelar pada Minggu (28/07/2024) di lapangan voli Muara Mais Jambur ini berlangsung meriah. Keceriaan dan tawa anak-anak memenuhi udara saat mereka asyik bermain berbagai permainan tradisional dalam rangkaian acara Wita Permainur.
Permainan seperti enggrang, engklak, terompah gajah, lomba mewarnai, congklak, serta mainan inovatif seperti pistol bambu dengan peluru kertas basah, mobil-mobilan bambu dengan roda dari sandal karet bekas, layang-layang, memancing belut, dan gasing dari biji kemiri, membuat suasana semakin hidup. Para pengunjung juga bisa menikmati serunya mandi di sungai Aek Mais dengan pelampung ban mobil, menambah kegembiraan hari itu.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk menghidupkan kembali permainan tradisional, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai. Dengan bermain bersama, anak-anak diajak meningkatkan komunikasi dan sosialisasi, mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, serta meningkatkan kecerdasan motorik mereka.
Acara ini mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak. Camat Tambangan Enda Mora Lubis beserta stafnya, Ketua TP-PKK Kecamatan Tambangan Leli Auliyani, Koordinator Kabupaten Tim Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Koorkab TPP P3MD) Kabupaten Madina Kobol Nasution, serta tim PKK Desa Muara Mais dan Naposo Nauli Bulung Desa Muara Mais Jambur turut hadir dan bermain bersama anak-anak, mempererat jalinan silaturahmi antarwarga. Kepala Desa Muara Mais Jambur, Anwar Sadad, juga ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Camat Tambangan Enda Mora Lubis menyatakan kebanggaannya terhadap program ini. “Program Wita Permainur ini merupakan langkah positif dalam melestarikan budaya lokal dan membentuk karakter anak-anak yang lebih sosial dan aktif. Saya berharap program ini bisa diterapkan di desa-desa lainnya,” ujarnya.
Kobol Nasution, Koordinator Kabupaten TPP P3MD Kabupaten Madina, turut memberikan pandangannya. “Saya sangat terkesan dengan antusiasme anak-anak dan dukungan dari masyarakat. Program ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Semoga terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Muara Mais Jambur, Anwar Sadad, menyampaikan harapannya. “Saya berharap Wita Permainur dapat menjadi katalisator untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan akan budaya kita. Dengan dukungan dari semua pihak, saya yakin program ini tidak hanya akan menghidupkan kembali permainan tradisional, tetapi juga mendorong desa-desa lain untuk mengikuti jejak kami. Kami ingin menjadikan acara ini sebagai model untuk inisiatif serupa di seluruh Kabupaten Madina.”harapnya
Melalui Wita Permainur, Desa Muara Mais Jambur berhasil menghidupkan kembali warisan leluhur dan memperkuat hubungan sosial antarwarga. Semoga program ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Madina, memotivasi mereka untuk mengembangkan permainan tradisional dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis bagi anak-anak.(Red)