Madina – Manyota.id | Desa Pastap Julu, yang terletak di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), telah menjadi sorotan karena menerima bantuan istimewa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) dalam bentuk anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata desa.
Prestasi luar biasa ini semakin mengkilap karena Desa Pastap Julu adalah satu-satunya yang terpilih sebagai penerima bantuan pengembangan wisata di wilayah Sumatera Utara.
Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Madina, membenarkan undangan yang diterima oleh desa ini dari Kementerian PDTT. Dengan antusiasme, ia menyampaikan, “Ya, kami telah berangkat untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
Meinul juga menjelaskan bahwa penerimaan bantuan ini merupakan hasil dari kunjungan sebelumnya oleh tim Kementerian PDTT ke desa tersebut, yang berakhir dengan kesuksesan dalam mendapatkan bantuan tersebut.
Di samping itu, Camat Tambangan, Muslih Lubis, juga membenarkan bahwa Desa Pastap Julu mendapatkan bantuan dari Kementerian, bahkan turut serta mendampingi Pj. Kepala Desa Sayuti Hamidi Lubi ke Jakarta untuk penandatanganan MoU yang penting ini.
Dalam sebuah panggilan telepon seluler, Sayuti Hamidi Lubi, Pj. Kepala Desa Pastap Julu, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Madina yang telah memberikan pendampingan dan dukungan, memungkinkan Desa Pastap Julu meraih bantuan anggaran untuk pengembangan wisata.
“Terima kasih juga kepada Kementerian Desa yang telah memilih Desa Pastap Julu sebagai penerima bantuan,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Data yang diterima dari redaksi mengungkapkan bahwa ada total 13 kepala Dinas PMD dan kepala desa yang mendapatkan undangan serupa dari Kementerian PDTT.
Mereka dibagi menjadi tiga kategori bantuan yang berbeda. Kategori pertama adalah pengembangan objek wisata, yang diterima oleh tiga desa, termasuk Desa Musi di Kecamatan Lirung, Talaud, Desa Pastap Julu di Kecamatan Tambangan, Madina, dan Desa Kupang di Kecamatan Karangdowo, Klaten.
Kategori kedua adalah bantuan pembangunan sarana dan prasarana amenitas wisata, yang diterima oleh Desa Compong di Kecamatan Pitu Riase, Sidenreng Rappang, dan Desa Naman Jahe di Kecamatan Salapia, Langkat.
Sementara itu, kategori ketiga adalah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk kegiatan pengembangan pasar desa, yang diterima oleh delapan desa berbeda, seperti Desa Dawuhan Kec. Trenggalek Kabupaten Trenggalek, Desa Gejugan Kec. Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Desa Tambakboyo Kec. Mantingan Kabupaten Ngawi, Desa Walo Kec. Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Desa Kedungwungu Kec. Purwodadi Kabupaten Grobogan, Desa Glagahwero Kec. Kalisat Kabupaten Jember, Desa Sidangoli Dehe Kec. Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat, dan Desa Rejosari Kec. Bandongan Kabupaten Magelang.
Upacara penerimaan bantuan anggaran dan penandatanganan kerja sama diadakan di Ruang Rapat Lt.2 Gedung B Ditjen PDP, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Kamis, 19 Oktober pukul 09.00 WIB.
Perlu diinformasikan bahwa Desa Pastap Julu bukanlah sembarang desa; ia telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Madina. Desa ini, juga dikenal dengan nama Desa Wisata Bara Indah Permai, menawarkan beragam atraksi menarik, termasuk air terjun, lubuk larangan, River Tubing, Camping Ground and Outbond, Jungle Training, Agricultural Education, serta menara pandang yang memukau.
Selain itu, Desa Pastap Julu dikenal memiliki kuliner khas berupa gula aren dan kopi Mandailing yang lezat. Pengunjung juga dapat membeli beragam souvenir, seperti mainan kunci dan kaos ekowisata. Keberhasilan mendapatkan bantuan ini akan membantu memperkuat daya tarik wisata Sumatera Utara dan menjadikan Desa Pastap Julu sebagai destinasi yang semakin menonjol.(Red)