Madina – Manyota.id | 2 unit Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpaksa memindahkan siswanya belajar ke gedung Madrasah setempat,Setelah adanya “teror” Harimau yang muncul belakangan ini,seperti terlihatnya jejak binatang tersebut di belakang dua sekolah tersebut.
Kedua SDN tersebut, masing masing SDN 217 Hutapungkut Julu memindahkan siswanya untuk belajar ke sekolah MDTA Al Ikhsaniyah desa Hutapungkut Julu. Sedangkan SDN 222 Hutapungkut Tonga memindahkan siswanya belajar ke sekolah MDTA AlKhoiriyah desa Hutapungkut Tonga. Pindahnya siswa 2 sekolah ini belajar sejak, Senin (21/8) sampai waktu yang belum ditentukan.
Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber di lapangan, Selasa (22/8) mengatakan, dua minggu terakhir jejak harimau sering mencul di kebun milik warga di dua desa tersebut. Bukan itu saja, jejak binatang buas yang di lindungi ini sudah sampai ke kekebun milik warga yang ada di belakang kedua sekolah tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, kedua warga desa ini sudah diperingatkan agar jangan dulu berangkat kekebun miliknya.
Sama halnya dengan siswa 2 sekolah tersebut. Setelah berkoordinasi dengan masing masing Pemerintahan desa dan Korwil VIII Kotanopan, maka diputuskan untuk sementara kedua siswa sekolah ini belajar di gedung MDTA yang ada di kampung tersebut sambil menunggu sampai kondisi aman.
Yusnita, salah seorang guru SDN 222 Hutapungkut Tonga membenarkan bahwa siswa tempatnya mengajar sudah dua hari pindah belajar ke sekolah MDTA yang ada di kampung tersebut. Pasalnya, beberapa hari terakhir jejak Harimau muncul di belakang SDN 222 Hutapungkut Tonga yang kebetulan di belakang sekolah terdapat hutan dan kebun milik warga.
Ditambahkannya, dipindahkannya siswa tersebut untuk mengaja keselamatan mereka, Sebab, munculnya jejak harimau di sekitar sekolah bukan hanya menyebabkan guru yang khawatir, tapi juga para orangtua. Jadi sambil menunggu kondisi aman, mereka akan tetap belajar di MDTA ini.
Sedangkan Kepala Sekolah SDN 217 desa Hutapungkut Julu Ritawati mengatakan, kepindahan siswanya belajar kesekolah MDTA di kampung ini berawal dari adanya informasi dari warga melihat banyak jejak harimau di belakang sekolah. Setelah koordinasi dengan Kepala Desa dan Korwil VIII Kotanopan, maka untuk sementara siswa ini dipindahkan dulu tempat belajarnya dari gedung SD ke sekolah MDTA.
Korwil VIII Dinas Pendidikan Kotanopan, Wahdeni yang di hubungi membenarkan 2 sekolah SDN di wilayah Kotanopan untuk sementara di pindahkan tempat belajarnya ke sekolah MDTA karena adanya teror harimau berupaya munculnya jejak harimau di belakang sekolah.
“ Mulai hari Minggu, masyarakat sudah melihat adanya jejak harimau di belakang sekolah SDN 217 Hutapungkut Julu. Kemudian jejak itu terlihat lagi di sekitar sekolah SDN 222 Hutapungkut Tonga. Malamnya kita langsung koordinasi dengan Kepala Sekolahnya karena ini terkait dengan keselamatan siswa. Setelah melakukan musyawarah dengan Kepala Desa, orangtua maka diputuskan untuk sementara sekolah tersebut di pindahkan tempat belajarnya .
Pantauan di sekolah MDTA Al Ikhsaniyah desa Hutapungkut Julu, siswa SDN 217 terpaksa digabung belajarnya menjadi 4 kelas karena tidak ada ruangannya. Sedangkan di MDTA AlKhoiriyah, sebagian siswa terpaksa belajar di lantai karena ketiadaan meja dan bangku. (Red)