Madina – Manyota.id | Festival Permainan Leluhur dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kembali digelar oleh para kepala desa se-Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (09/06). Kegiatan ini berlangsung serentak di masing-masing desa, sebagai bagian dari kesepakatan bersama untuk membatasi penggunaan Gadget pada anak-anak.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Minggu di desa-desa, sesuai dengan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak,” ujar Camat Tambangan Enda Mora dalam sambutannya pada acara Rilis Permainan Leluhur dan PMT, Kamis (06/06) lalu.
Kepala Desa Tambangan Tonga, Samsul Bahri, menyampaikan bahwa pihaknya melaksanakan rilis permainan leluhur di tingkat desa sebagai bagian dari festival. “Kami juga memberikan makanan tambahan untuk anak usia balita. Acara ini berlangsung sukses dan menarik perhatian anak-anak yang hadir,” katanya.
Lebih lanjut, Samsul Bahri menjelaskan bahwa acara ini melibatkan anggota PKK, perangkat desa, dan naposo nauli bulung (muda-mudi) desa. “Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dibantu oleh kader kesehatan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Tambangan Jae, Najamuddin, juga menyatakan bahwa desanya melaksanakan kegiatan serupa. “Sesuai kesepakatan dan untuk mendukung tagar ‘marmayam keta, marhape emma jolo‘, kami melaksanakan acara setiap Minggu,” ujarnya.
Di Desa Pastap, Kepala Desa Muhammad Raja membuka ruang edukasi permainan leluhur bagi anak-anak di halaman Bagas Godang Desa Pastap. Ia menilai kegiatan ini positif dan perlu dirutinkan. “Masih ada kekurangan karena baru dimulai, tetapi minggu-minggu berikutnya akan kami tingkatkan, baik kualitas PMT maupun jenis permainannya,” sebutnya.
Desa-desa lain di Kecamatan Tambangan juga melaksanakan kegiatan serupa. Berdasarkan pengakuan beberapa kepala desa, makanan tambahan yang diberikan kepada anak usia balita bervariasi, mulai dari bubur kacang hijau hingga sop ayam.
Festival Permainan Leluhur dan PMT merupakan program bersama di kecamatan tersebut untuk menyediakan ruang bermain yang sehat bagi anak-anak dan menghindarkan mereka dari penggunaan Gadget yang berlebihan. Kegiatan ini juga diselingi dengan PMT untuk mendukung program pengentasan stunting di daerah tersebut.
Permainan tradisional seperti engrang, congklak, dan terompah gajah menjadi alternatif yang menarik bagi anak-anak, menggantikan waktu mereka yang biasanya dihabiskan di depan layar gawai. Program ini diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih sehat dan aktif.(Red)