Madina – Manyota.id | Sebuah insiden menegangkan terjadi di Desa Sayur Maincat, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), ketika seorang penyadap karet, Khoir Lubis (56), menyaksikan kehadiran Harimau Sumatera (HS) di kebun karetnya pada Selasa (05/12/2023).
Kejadian ini terjadi setelah sebelumnya harimau tersebut memangsa ternak di Desa Gunungtua MS.
Menurut Khoir, saat sedang menyadap karet di wilayah Aek Sinambung, sekitar dua kilometer dari Desa Sayur Maincat, suara auman tiba-tiba terdengar dari belakangnya. “Awalnya, saya mengira itu suara monyet besar. Namun, setelah saya menoleh, ternyata sudah ada seekor Harimau buas di belakang saya, hanya berjarak 10 meter,” ucap Khoir.
Harimau itu mengaum dua kali, membuat Khoir meninggalkan pekerjaannya dengan cepat. “Setelah bertatapan, harimau itu kembali mengaum untuk yang kedua kalinya sambil berbalik ke arah kanan dan memperlihatkan gigi taringnya yang tajam,” tambahnya.
Khoir, ketakutan, lari menuju pondok sekitar 250 meter dari lokasi kerjanya, sambil terus melihat ke belakang apakah harimau itu mengejar.Dalam kepanikan, Khoir terjatuh beberapa kali saat menuju pondok. “Setelah merasa aman di dalam pondok, saya menelepon kawan saya yang bekerja dekat dan pulang dengan meninggalkan sepeda motornya,” ungkapnya.
Setiba di pemukiman, Khoir segera melaporkan kejadian ini kepada pemerintahan Desa Sayur Maincat. Langkah cepat diambil oleh aparat pemerintahan desa, petugas Polsek Kotanopan, Ramil 014 Kotanopan, dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG). Mereka bersama masyarakat menuju lokasi kejadian dan menemukan jejak yang diduga bekas telapak kaki Harimau Sumatera.
Kepala Desa Sayur Maincat, Fachruddin Lubis, mengonfirmasi keberadaan harimau tersebut di kawasan perkebunan Aek Sinambung. “Begitu laporan warga diterima, kami sudah turun ke lokasi. Dari hasil pengamatan, ada jejak kaki Harimau Sumatera,” ujarnya.
Fachruddin memberi himbauan kepada warga agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di hutan. Ahmad Yani, petugas TNBG di Desa Sayur Maincat, memastikan jenis harimau tersebut setelah melakukan pengecekan lokasi dan mendengarkan cerita masyarakat.
“Dari pengecekan lokasi berupa jejak dan cerita masyarakat, dapat dipastikan bahwa binatang itu adalah jenis harimau,” kata Ahmad Yani.
Dia juga mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas sendirian di kebun dan membuat suara bunyi-bunyian sebagai tindakan pencegahan agar harimau menjauh. Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan demi keamanan bersama.(red)