Madina – Manyota.id | Ketua DPRD Mandailing Natal, H. Erwin Efendi Lubis, mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.
Erwin menyampaikan pesannya saat melakukan peninjauan lokasi banjir di Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Madina, Sumatera Utara, yang melibatkan sekitar 60 pondok santri pesantren Musthafawiyah Purba Baru pada Kamis, 21 Desember.
“Kalau bisa untuk sementara pindah dulu ke tempat yang lebih aman,” kata Erwin, yang hadir bersama Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.
Ia juga mencatat bahwa cuaca ekstrem, yang menyebabkan banjir dan longsor, tidak hanya terjadi di Bumi Gordang Sambilan, tetapi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara. “Untuk itu mari tingkatkan kewaspadaan,” tambahnya.
Erwin menjelaskan bahwa sekitar 60 pondok santri hanyut saat Sungai Aek Singolot meluap pada Rabu malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah provinsi akan segera membangun dek penahan untuk mengantisipasi terjangan air yang dapat menggerus badan jalan dan pondok santri di masa mendatang.
Bupati Sukhairi Nasution menambahkan bahwa Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) telah diinstruksikan untuk mengecek kebutuhan santri yang pondoknya terdampak. “Baik itu kebutuhan sandang maupun pangan,” ujar Bupati.
Tingginya curah hujan belakangan ini juga menjadi perhatian Ketua DPW PKB Sumut, yang mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, agar selalu waspada terhadap potensi banjir.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal telah menyerahkan bantuan kepada puluhan santri terdampak luapan Aek Singolot. Bantuan berupa kain sarung dan uang tunai diserahkan oleh Asisten III Sekdakab Madina Lis Mulyadi Nasution bersama dengan sejumlah pejabat lainnya pada Kamis, 21 Desember, di Perpustakaan Musthafawiyah Purba Baru, Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Madina, Sumut.(Red)