Cerpen – manyota.id | Dikisahkan, Pada zaman dahulu Ada Seorang raja yang mempunyai anak, kemudian raja memanggil seorang Guru untuk mendidik anaknya tersebut.
Suatu hari, tiba-tiba Guru dari anak sang Raja itu memukul anak raja tanpa ada alasan, Guru tersebut memukul dengan keras padahal anak itu tidak berbuat salah. Begitu kerasnya sehingga pukulan Guru nya tetap dalam ingatan anak raja hingga dia tumbuh dewasa. Saat itu, Anak sang raja tidak berani untuk mengadu kepada ayahnya karena takut semakin dimarahi.
Setelah beberapa tahun kemudian, ayah dari anak ini meninggal. Otomatis sebagai penerus, anak ini diangkat menjadi Raja menggantikan ayahnya.
Ketika sudah menjadi Raja anak ini ternyata masih menyimpan kenangan ketika dia dipukul oleh Gurunya tanpa sebab. Akhirnya Dia memanggil gurunya saat masih kecil, dia bertanya kepada Gurunya:
“Kenapa dulu saya tidak berbuat salah apapun dan kau memukulku?, Apalasanmu waktu itu memukulku?”. Tanya anak yang menjadi Raja.
Maka Gurunya tersebut menjawab:
“Ini waktu yang sudah saya tunggu-tunggu, saya tau engkau pasti akan menanyakan perihal ini kepadaku dan saya tau pasti engkau kelak akan menjadi Raja menggantikan ayahmu seperti saat ini.
Maka saat itu saya pukul dirimu supaya kau bisa merasakan bagaimana kalau di dzolim i padahal tidak mempunyai salah, supaya kau bisa merasakan bagaimana sakitnya di dzolimi oleh orang lain sehingga ketika kau telah menjadi seorang raja engkau tidak mendzolimi orang lain karena kau sudah tau rasanya didzolimi. Buktinya engkau dari kecil sampai sekarang pun tidak lupa waktu saya pukul”.
Seketika muridnya yang menjadi raja awalnya memendam perasaan kepada gurunya, berterima kasih dan memberi hadiah kepada Gurunya yang telah mendidik nya itu.(Red)
Sumber: Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsyi Solo
Nb: ada pernyataan anak raja tersebut adalah Sultan Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstatinopel