Pasaman Barat – Manyota.id | Warga korban gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, membutuhkan tenda dan sembako setelah rumah mereka mengalami rusak berat usai diguncang gempa.
Herman salah seorang warga Nagari Kajai di Simpang Empat, Jumat (25/02) mengatakan, saat ini kondisi rumahnya rusak berat sehingga tidak layak huni dan membutuhkan tenda.
Menurut dia, hampir semua rumah di Kajai rusak sedang hingga berat. Ia menceritakan gempa besar terjadi tiga kali dan setelah itu ada banyak gempa susulan.
Sementara warga Bateh Pulai, Nagari Kajai, Meizen menyatakan sedikitnya 25 bangunan hancur beserta perabotan di sekitar kediamannya”Saat ini warga yang rumahnya hancur mengungsi ke Simpang Empat tepatnya di jalur 32,” katanya.
Selain itu warga juga khawatir terjadi longsor karena daerah Kajai berada di kawasan perbukitan.”Hingga saat ini kami masih bertahan di luar rumah, karena gempa susulan masih terus terjadi,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan sejumlah warga Nagari Kajai ada yang memilih mengungsi ke Simpang Empat yang merupakan ibu kota kabupaten berjarak sekitar 20 kilometer.
Tidak hanya merusak rumah warga, Masjid Raya Kampung Padang Kajai juga runtuh diguncang gempa.
Hengki, warga setempat menceritakan saat itu terdengar bunyi gemuruh dan ternyata bangunan masjid roboh. Ia memastikan tidak ada warga yang menjadi korban tertimpa reruntuhan.
Sebelumnya Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengimbau warga untuk tetap waspada karena masih ada kemungkinan terjadinya gempa susulan.”Masyarakat diminta tetap tenang dan saling bantu membantu mengatasi bencana ini,” ujarnya.
Dia mengingatkan apabila terjadi gempa susulan masyarakat diminta untuk keluar rumah mencegah tertimpa bangunan.
Bupati menyampaikan pada tahap awal pihaknya mendirikan posko bantuan di Nagari Kajai karena kondisinya paling parah setelah gempa.
Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. (Red)