Tapsel – Manyota.id | Dalam sebuah kompetisi sepak bola sudah tentu lumrah selain supporter menjadi pendukung juga akan ada pedagang seperti penjual kacang keliling di Stadion H.M.Nurdin Padangsidimpuan yang mencari rezeki diantara teriakan penonton, Selasa (29/3).
Meski usianya sudah setengah abad dan kaki yang sudah mulai renta, ibu dengan enam anak ini, Rosmawar Hutagalung (53) masih memiliki semangat untuk menjemput rezeki dengan berjalan mengelilingi stadion dan meneriakkan “Kacang Rebus” sebagai ciri khas daganganya.
Dengan suara serak berjalan mengangkat dagangannya yang tak seberapa, masih saja melemparkan senyum sumringahnya dan berlari ketika pembeli memanggilnya.
Kepada Media, ibu berkulit sawo matang yang tinggal di Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua ini menyebutkan dirinya sudah 27 tahun menggeluti profesinya sebagai penjual kacang rebus keliling dan selalu hadir di setiap kompetisi sepak bola.
“Saya dari tadi siang sudah di stadion ini menunggu rame. Dan saya hari ini sengaja saya banyakkan bungkusan dagangannya karena akan ramai di final. Semoga sajalah habis terjual ” ucapnya.
Rosmawar melanjutkan, dirinya berhadir dari tempat tinggalnya ke stadion dengan berjalan kaki sejauh 5 kilometer dan hari ini laku 127 bungkus.
“Alhamdulillah, hari ini laku 127 bungkus sedangkan harga perbungkusnya Rp.2 ribu. Untuk keuntungan perbungkus sebesar lima ratus rupiah. Cukuplah untuk membeli beras dirumah. Alhamdulillah” Kata Romaswar, yang kini berjuang seorang diri menafkahi ke enam anaknya karena suami meninggal 7 tahun lalu.
Meskipun dirinya berjuang seorang diri membesarkan anak-anaknya, Rosmawar merasa bangga karena sudah mampu menyekolahkan anaknya dan salah satunya sudah diwisuda.
Dirinya mengakui, liga tersebut sedikit membawa rezeki.
“Tadi hampir aja ada pejabat yang mau beli kecang rebusku harga Rp.39 ribu, aku dah riang tapi ngak jadi. Mungkin karena bungkus plastikku ngak mewah yah? Ya sudahlah..belum rezeki. Yang penting penjualan hari ini bisa disisihkan untuk bukaan puasa nanti” Urai ibu setangah abad ini, sembari mengeluarkan uang recehan hasilnya hari ini.(NH)