Jakarta – Manyota.id | Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kembali membuat pernyataan yang membuat pro dan kontra di tengah ramainya kritik terhadap pernyataan yang membandingkan suara azan dan gonggongan anjing.
Menag Yaqut meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang ada di Tanah Air. Menag Yaqut sadar jika LGBT dilarang keras dalam ajaran Islam, namun dia meminta kelompok ini tetap dihargai keberadaanya.
“Yang dihukumi haram berdasarkan hukum Islam adalah seks sesama jenis. Namun demikian, keberadaan LGBT tidak mengurangi martabatnya sebagai manusia”, kata Gus Yaqut dalam keterangannya dikutip Rabu (2/3).
Kendati keberadaan kelompok ini diharamkan dalam Islam, namun Islam kata dia memiliki posisi normal dalam merespon kelompok LGBT, mereka juga tidak bisa dipaksakan mengikuti perspektif Islam, lanjut Yaqut.
“Sikap GP Anshor terhadap pelaku hubungan seks sesama jenis adalah hukum yang berlaku, sebagaimana kita tidak boleh main hakim sendiri terhadap mereka”, katanya lagi.
Habib Noval Assegaf langsung menanggapi Pernyataan Menag Yaqut . Dia menyinggung Gus Yaqut dalam cuitannya di media sosial Twitter dan mengaitkan dengan paham Islam Liberal.
Noval Assegaf menilai jika pernyataan Gus Yaqut itu erat kaitannya dengan paham Islam Liberal sehingga tidak memiliki kekuatan untuk menghilangkan LGBT, namun sebaliknya meminta masyarakat menghargai kehadiran mereka.
“Cuma gini doang kerjanya. Penganut Islam Liberal memang tidak bermanfaat”, tulis Noval Assegaf, dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter @NovalAssegaf.
Sebagaimana diketahui, Menag Yaqut baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataannya yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Pernyataan ini menuai berbagai kritik pedas.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan sampai mendesak Yaqut segera meminta maaf atas pernyataan tersebut,tetapi dia tetap tak bergeming hingga kini.(NH)