Madina – Manyota.id,-Demi menegakkan kebenaran aparat penegak hukum harus segera mengungkap motif dan pelaku pemukulan wartawan yang terjadi pada Jumat (4/3) malam di Lopo Mandheling Coffee, Aek Galoga, Panyabungan.
Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD Mandailing Natal (Madina) menyikapi kekerasan terhadap Jefry Barata Lubis (42 tahun), wartawan salah satu media online.
“Kita meminta aparat penegak hukum dapat mengungkap motif penganiayaan dan pelaku sehingga menjadi semangat baru bagi insan pers dalam mengungkap kebenaran,” katanya ketika dihubungi HayuaraNet, Sabtu (5/3) pagi.
Arsidin bahkan menyebutkan, pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota salah satu ormas tersebut merupakan bahaya bagi demokrasi.
“Kasus ini bahaya bagi demokrasi yakni pers diperlakukan dengan kekerasan dan dibungkam,” jelasnya.
Anggota DPRD tiga periode ini khawatir kasus yang menimpa Jefry akan menjadi preseden buruk dalam hal keterbukaan dan kebebasan pers mengungkap kebenaran.
Untuk itu, terang Arsidin, dukungan moral harus diberikan baik kepada korban agar tidak jera menyampaikan kebenaran maupun kepada pihak kepolisian agar bertindak atas nama bangsa dan negara demi tegaknya hukum.
“Bukan kekerasan dalam bertindak sebagaimana yang menimpa Saudara Jeffry,” sebutnya.
Arsidin menilai, jika benar dugaan bahwa pelakunya adalah oknum OKP akan menimbulkan persepsi kekerasan kembali menjadi budaya.
“Maka jangan sempat juga menjadi budaya kembali bahwa OKP tidak berdiri atas nama Demokrasi tapi lebih kepada “Unit gangster” yang mengedepankan kekerasan dan intimidasi dalam bertindak,” sebutnya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Ketua Fraksi Golkar ini meminta aparat hukum bertindak cepat menyelesaikan kasus ini.
“Dalam 2×24 jam mestinya pihak penegak hukum dapat mengungkap motif dan pelaku sampai ke akarnya sehingga memberi semangat baru buat rekan-rekan pers dan kita semua untuk harapan yang lebih baik terhadap hak kemerdekaan berbicara di alam demokrasi ini,” pungkasnya. (Red)