Madina – Manyota.id | Pemerintah desa Se- Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kembali mengambil langkah strategis dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif teknologi dengan kembali menggelar wisata permainan leluhur (witapermainur) pada Minggu pertama pasca-perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Pemdes Muaramais Jambur menjadi salah satu yang terdepan dalam inisiatif ini, mengawali kegiatan dengan senam sehat sebelum mengajak anak-anak menikmati permainan tradisional seperti congklak, enggrang, mobil-mobilan dari bambu, dan melukis.
Inovasi terbaru juga diperkenalkan, yakni aktivitas mewarnai tas (goodie bag) yang kemudian bisa digunakan anak-anak untuk keperluan sekolah atau ibadah. Kegiatan ini bukan hanya untuk bersenang-senang; makanan tambahan juga diberikan sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan anak.
Respon positif juga terlihat di Desa Tambangan Jae, di mana anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program mingguan ini. “Anak-anak sangat menantikan kegiatan ini setiap minggu,” ujar seorang perangkat desa setempat.
Program ini secara khusus dirancang untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada ponsel dan teknologi lainnya, dengan menekankan pentingnya interaksi sosial dan kebersamaan.
Pemdes Simangambat TB turut berinovasi dengan menggabungkan permainan tradisional dengan kegiatan kebersihan lingkungan. Langkah ini diambil untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan dan kesehatan pada anak-anak sejak dini.
Kepala Desa Pastap Julu, Bahagia Lubis, menegaskan bahwa program ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan upaya nyata dalam mengatasi tantangan sosial yang dihadapi generasi muda saat ini. “Program ini dirancang untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari penggunaan gawai yang berlebihan dan membangun kembali kemampuan bersosialisasi yang semakin tergerus teknologi. Namun, kesuksesan program ini sangat bergantung pada dukungan penuh dari orang tua,” kata Bahagia.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat Pemdes di Kecamatan Tambangan dalam melestarikan budaya lokal sekaligus melindungi generasi muda dari pengaruh buruk teknologi, memastikan bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan berbudaya.(Red)