Madina – Manyota.id | pemerintahan Desa Pasar Laru Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus berupaya melestarikan kebudayaan leluhur dan mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget melalui permainan tradisional. Setiap Minggu pagi, anak-anak berkumpul di depan Masjid Al Istiqomah dengan penuh keceriaan untuk bermain. Pada Minggu (30/6/2024) pagi, kegiatan ini kembali berlangsung dengan semangat yang tak kalah dari sebelumnya.
Kepala Desa Pasar Laru, Sahrial Efendi Lubis bersama ibu-ibu PKK, seluruh aparat desa, dan kader kesehatan setempat selalu hadir dalam rutinitas ini. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral dan pengawasan yang ketat demi kelancaran acara.
Acara dimulai dengan senam pagi yang bertujuan untuk menjaga kebugaran jasmani anak-anak dan menumbuhkan semangat bermain. Usai senam, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai permainan tradisional seperti engrang, main kelereng, terompa gajah, marlumbung/congklak, melukis/mewarnai, markalas-kalas, dan mar iyek-iyek. Tak ketinggalan, permainan tanpa alat seperti marrene-rene/marsimonjap (petak umpet) juga dimainkan dengan penuh antusias.
Sahrial berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas mingguan, tetapi juga menginspirasi anak-anak untuk melanjutkan permainan tersebut di rumah bersama teman-teman atau tetangga. “Harapan kita semua, anak-anak ini dapat bermain bukan hanya di tempat ini, tetapi juga di rumah. Ini guna mengurangi ketergantungan mereka pada HP yang dapat membuat mereka menjadi anak yang tertutup ( introvert) ” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian makanan tambahan bergizi untuk anak-anak. Makanan yang disediakan bebas dari penyedap rasa dan pewarna makanan, serta kaya akan vitamin untuk menjaga kesehatan mereka.
Dengan tagline “Marmayam keta Marhape Em majolo,” kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di Desa Pasar Laru.(Red)