Madina – Manyota.id | Bertua, pengelola SPBU 15229022 Linggabayu, kini tengah disorot setelah diduga terlibat dalam intimidasi terhadap Muhammad Agussalim Hasibuan, wartawan TVRI dan StArtNews.
Dugaan tersebut muncul setelah Agussalim menerima pesan WhatsApp dari Pian, terduga pelaku intimidasi, yang mencantumkan nama Bertua.
Pesan dari Pian menunjukkan bahwa dia merencanakan pengerahan warga yang membeli BBM jenis Pertalite menggunakan jeriken dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET), dan menyebut dukungan Bertua.
Dalam pesan berbahasa Mandailing tersebut, Pian menulis: “Sapante barat mantong…, pokokna na mambuat miak tu galon na dibege abang, didukung Bertua mantong, di telpon Bertua wartawan Padangsidimpuan dohot Medan mendampingi na.” Dalam bahasa Indonesia, pesan ini berarti: “Konsumen di Pantai Barat yang membeli BBM dengan jeriken didukung Bertua. Dia juga menelepon wartawan dari Medan dan Padangsidimpuan untuk mendampingi.”
Pesan intimidasi ini terkait dengan laporan Agussalim mengenai praktik SPBU 15229022 Linggabayu, yang diduga menjual Pertalite dengan harga melebihi HET. Pian mengancam akan menggerakkan 30-50 mobil konsumen untuk mendatangi rumah Agussalim di Panyabungan sebagai bentuk intimidasi.
BACA JUGA :
Dinas PUPR Madina Rayakan HUT ke-79 RI dengan Pertandingan Spektakuler
Camat Linggabayu, Edi Ikhsan, yang telah bertemu dengan Bertua, mengonfirmasi bahwa Bertua membantah segala keterlibatan dalam intimidasi tersebut. Edi Ikhsan berharap masalah ini bisa diselesaikan melalui dialog. “Kami berharap semua pihak dapat duduk bersama untuk mencari solusi damai dan menghindari ketegangan lebih lanjut,” ujar Edi Ikhsan.Senin (12/08)
Sementara itu, Pian telah merilis video permintaan maaf yang disiarkan bersama dengan pengawalan kepolisian. Proses hukum terkait intimidasi ini masih berlangsung, dan keterlibatan Bertua dalam kasus ini terus menjadi fokus perhatian publik serta investigasi pihak berwenang.(Red)