Madina – Manyota.id | Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), semakin semarak dengan digelarnya Festival Permainan Leluhur dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai dengan menawarkan alternatif berupa permainan tradisional yang menyenangkan. Para kepala desa setempat aktif mengajak masyarakat untuk turut serta dalam acara yang rutin diadakan setiap Minggu pagi ini.
Kepala Desa Muara Mais Jambur, H. Anwar Saddat, mengungkapkan bahwa konsistensi pelaksanaan permainan leluhur mulai menunjukkan hasil yang positif. “Setiap pekan, jumlah peserta terus bertambah. Kami juga terus berinovasi dengan menambah variasi permainan, seperti membuat terompet dari batang padi dan daun kelapa,” ujarnya di Panyabungan, Jumat (12/07).
Sementara itu, Kepala Desa Pastap Julu, Bahagia Lubis, mengundang warga luar Tambangan untuk berkunjung ke desanya sambil membawa anak-anak mereka. “Desa kami adalah desa ekowisata, jadi orang tua bisa berwisata sambil mengenalkan anak-anak pada permainan leluhur,” katanya.
Kepala Desa Muara Mais, Syahrir Matondang, juga melihat manfaat besar dari kegiatan ini. “Memperkenalkan permainan leluhur disertai PMT sangat positif. Ini bukan hanya untuk mengurangi waktu anak-anak bermain hp, tetapi juga untuk melestarikan budaya,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan beberapa kepala desa, hingga hari ini, Minggu (14/07), festival permainan leluhur dan PMT terus berlangsung dengan jumlah peserta yang semakin ramai. Beberapa desa bahkan mulai memadukan kegiatan ini dengan program lain yang menarik.
Di Desa Muara Mais Jambur, anak-anak memulai kegiatan dengan bermain bola kaki, dilanjutkan dengan pertandingan sepak bola menggunakan terompah gajah. Selain itu, pemerintah desa mengadakan acara nonton bersama film G30S/PKI, diikuti dengan kuis berhadiah untuk anak-anak.
Di Desa Simangambat TB, acara dimulai dengan senam bersama di tanah lapang, yang dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kecamatan Tambangan. Setelah PMT berupa nasi dengan sayur sup dan telur, anak-anak melanjutkan dengan bermain permainan leluhur di depan kantor desa, sebagaimana dijelaskan Kepala Desa Ahmada Rasyid Nasution.
Festival permainan leluhur adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap Minggu di seluruh desa di Kecamatan Tambangan. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan gawai yang berlebihan dengan menyediakan alternatif aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.
Melalui inisiatif ini, tradisi leluhur kembali dihidupkan, sekaligus mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat.(Red)