Madina – Manyota,-Bupati Mandailing Natal H.M.Jakfar Suheri Nasution dengan tegas meminta pihak perusahaan panas bumi PT. SMGP bertanggung jawab atas peristiwa bocornya sumur di wellpad AAE PRA di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.
Hal ini dikatakannya saat mengunjungi pasien korban gas Hidrogen Sulfida ( H2S ) di RSU Panyabungan Minggu malam (06/03)
” pemerintah daerah meminta perusahaan harus bertanggung jawab, karena ini kejadian ke dua kali” kata Suheri.
Dia mengaku sejauh ini melum mendapat kepastian dari perusahaan apakah kondisi sumur sudah aman atau tidak, karena saat kejadian dari keterangan warga, karyawan perusahaan meninggalkan sumur sehingga belum diketahui apakah kondisi penukiman sudah aman atau tidak.
Bupati mengaku sudah menurunkan tim ke lokasi memastikan keamanan warga apakah masih ada korban yang belum di evakuasi atau bagai mana.
Ia berharap, kepolisian memastikan apakah ini keteledoran perusahaan atau tidak, karena jelas pasca kejadian kebocoran gas sekitar Januari tahun 2021 lalu yang merenggut sejumlah nyawa, perusahaan berjanji akan melakukan septi terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan.
” kita minta polisi bentuk tim melakukan pemeriksaan kepada perusahaan, kalaubini memang kelalaian, kita pemetintah daerah minta tindakan tegas secara hukum” kata Bupati.
Seperti diketahui, Kejadian masyarakat di sekitar Wialayah kerja Perusahaan (WKP) keracunan gas H2S di WellPad AAE PRA desa Sibanggor Julu ini terjadi sekitar pukul 15.00 wib.
Dari keterangan korban Ishak pada Madinapos mengaku, saat kejadian, bau menyengat dirasakan warga, sehingga warga banyak yang merasa mual dan muntah.
” saat kejadian kita liat semua karyawan sudah tidak ada di lokasi, sehingga warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri” kata Ishak
Rata rata kata Ishak, korban berada di rumah dan di luar, tidak sedang bekerja dikebun atau sawah.
Informasi yang di dapat di RSU Panyabungan, korban keracunan gas H2S ini sudah mencapai 56 orang, mereka ada di RSU Panyabungan dan RSU Permata Madina.
Korban sendiri adalah orang dewasa dan anak anak. Mereka saat ini mendapat perawatan di kedua Rumah Sakit namun yang mengalami gejala ringan dikabarkan sudah bisa pulang. (Red)