Madina – Manyota.id,-Menyikapi insiden pengeroyokan terhadap Jefri Barata Lubis, salah satu Jurnalis Pos Metro Online di lopo Mandheling Coffe Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut Jumat (4/3) malam kemari sekitar pukul 19.45 Wib.
Sejumlah wartawan di Mandailing Natal berkumpul di tempat kejadian,untuk mendengarkan kronologis sebenarnya dari Jefri, juga dimintai pendapat langkah yang akan ditempuh oleh rekan Jurnalis atas kasus Pengeroyokan tersebut.
Ketua PWI Madina Ridwan menyampaikan telah memastikan seluruh kejadian ini bukan urusan pribadi,” ini terkait pemberitaan, semua yang disampaikan adalah fakta yang benar dan dapat dipertanggujawabkan atau terkait karya jurnalistik”, paparnya, Sabtu (5/3)
” Jika keberatan atas pemberitaan, silahkan pergunakan hak jawab atau bantahan, jadi bukan dengan cara kekerasan karena itu tak beradab, kemudian dalam kasus ini PWI Sumut akan menurunkan LBH Pers untuk melakukan advokasi”, ungkapnya.
Sementara itu Ali Musa (Manto) Lubis, senior wartawan di Panyabungan mengatakan juga prihatin atas kasus ini. Ia mengatakan semua patut mengutuknya dan mengecam segala bentuk kekerasan kepada dunia pers, serta meminta kepada penegak hukum untuk segera mengusutnya,”saya pikir teman jurnalis tidak boleh takut dan gentar, tetap menuliskan karya jurnalistiknya untuk dibaca masyarakat”, tutupnya.
Hal senada disampaikan senior wartawan Iskandar Hasibuan. Ia menyesalkan aksi kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi,” saya mengambarkan itu sangat brutal, saya prihatin akhirnya kekerasan itu terjadi kepada adek saya Jepri, saya mengutuknya dan meminta Kepolisian segera menangkap pelaku”, tutupnya.
Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan pernyataan sikap dari seluruh wartawan yang hadir. (Red)