Madina – Manyota.id | Desa Simangambat TB di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), bergema dengan semangat dan keceriaan pada Minggu (30/06/2024). Tagline “Marmayam Keta, Mar HP Emma Jolo” terus menggema, menandai upaya pembumian permainan leluhur untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai.
Diprakarsai oleh Kepala Desa Simangambat TB, Ahmad Rasyid Nasution, acara ini memperkenalkan berbagai permainan tradisional yang membawa kebahagiaan dan kenangan indah, seperti petak umpet, kelereng, engrang, engklak, terompah gajah, dan lainnya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kembali budaya leluhur kepada generasi muda sekaligus memberikan hiburan yang mendidik.
“Kami berkomitmen untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional yang kaya akan nilai-nilai positif,” ujar Ahmad Rasyid Nasution. “Permainan ini mengajarkan kerjasama, strategi, dan keterampilan fisik yang penting untuk perkembangan anak-anak.”Sebut Rasyid
Tidak hanya fokus pada permainan tradisional, pemerintahan Desa Simangambat TB juga memberikan dukungan nyata dengan membagikan makanan tambahan yang penuh gizi. Langkah ini diambil untuk memastikan tumbuh kembang anak-anak di desa ini lebih optimal.
“Selain mengadakan permainan leluhur, kami juga mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan lingkungan, melakukan senam pagi untuk menjaga kesehatan, serta mengikuti lomba cerdas cermat yang bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan keberanian tampil di depan umum,” tambah Rasyid
Antusiasme warga Desa Simangambat TB sangat terlihat dengan banyaknya orang tua dan anak-anak yang berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. “Ini adalah langkah positif untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai dan mengajarkan mereka tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan,” ujar salah satu warga yang turut hadir.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak di Desa Simangambat TB dapat lebih menghargai budaya leluhur dan tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berwawasan luas, serta mampu membawa perubahan positif di lingkungan mereka. Kepala Desa berharap agar kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan di masa depan untuk memperkuat ikatan budaya dan sosial di tengah masyarakat.
Kegiatan ini telah membuktikan bahwa melalui permainan tradisional dan dukungan komunitas, anak-anak dapat mengalami masa kecil yang lebih sehat dan penuh makna. Desa Simangambat TB kini menjadi contoh bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk kebaikan generasi mendatang.(Red)