Madina – manyota.id | Terkait Insiden Semburan lumpur yang terjadi di area pengeboran Well Pad T milik PT SMGP Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, pada Ahad (24/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Sehingga insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya 21 orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.
Para korban mengaku mengalami mual-mual dan sesak di bagian dada karena menghirup bau tak sedap saat semburan lumpur itu terjadi.
“Lumpurnya bau, terasa sesak di bagian dada, kemudian tubuh pun merasa lemas,” menurut pengakuan beberapa korban saat ditemui di RSUD Panyabungan.
Sementara itu Tim komunikasi corporate PT SMGP Yani Siskartika dalam keterangannya menyatakan bahwa kejadian itu akibat adanya Well Kick di Pad T.
Yani juga mengatakan bahwa Well Kick mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya gas H2S di area pengeboran Pad T.
“PT Sorik Marapi Geothermal Project (SMGP) menyatakan adanya kejadian well kick di Pad T, Well Kick ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T. 21 orang termasuk kru Rig sebanyak 2 orang diduga ikut terdampak, dan sudah dibawa ke RSUD Panyabungan di Madina serta sedang dalam observasi oleh tim medis,” katanya, ketika dikonfirmasi media ini, Ahad malam.
Ketika ditanya mengenai faktor terjadinya Well Kick itu? Yani menyebut kan untuk penyebab insiden tersebut, saat ini masih dalam investigasi internal.
“Penyebab Well Kick saat ini masih dalam investigasi internal dan akan kami informasikan lebih lanjut,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa tim CDCR SMGP turun langsung ke lapangan untuk meyakinkan warga sekitar bahwa tim teknik SMGP berupaya untuk melakukan penutupan well kick ini.
Menurutnya, prosedur penanganan semburan telah dijalankan agar kejadian ini dapat teratasi dengan baik.
“Dan pada jam 16.40 WIB semburan dari sumur T-12 sudah dapat dihentikan. Hal ini menunjukkan hasil positif dari upaya tim SMGP dalam mengamankan sumur,” tambahnya.
Sekadar informasi, Well Kick merupakan peristiwa masuknya fluida formasi (air, minyak, atau gas) menuju lubang bor. Apabila Kick ini tidak bisa dikontrol atau tidak bisa ditanggulangi, akan mengakibatkan fluida formasi mengalir sampai ke permukaan yang kemudian dikenal dengan Blowout atau semburan liar. (Red/Tim)