Madina – Manyota.id | Ada hubungan istimewa yang dirasakan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Atika Azmi Utammi, saat menginjakkan kaki di Kecamatan Batahan. Koneksi tersebut sudah terjalin sejak sebelum ia menjabat sebagai wakil bupati.
“Saat saya berkunjung ke sini sebelum menjadi wakil bupati, saya merasa jalan-jalan di Batahan harus diaspal,” ungkap Atika dalam sambutannya pada acara Kunjungan Kerja Wakil Bupati Mandailing Natal dan Pelayanan Kesehatan Gratis di kompleks kantor camat Batahan, Selasa (09/07).
Lulusan UNSW Australia ini menyadari tidak selalu bisa berada di Batahan, namun setiap kunjungannya selalu membawa perubahan. “Yang penting ada perubahan,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Bisikan yang menyebut wilayah pantai barat Madina dianggap anak tiri, menurut Atika, sudah sampai ke telinganya dan Bupati HM Jafar Sukhairi. Namun, persepsi itu kini telah berubah berkat perhatian besar dari pemerintah Sukhairi-Atika.
Kepedulian terhadap daerah ini tercermin dari alokasi anggaran pembangunan infrastruktur yang lebih besar dibandingkan masa sebelumnya. Atika menegaskan kontribusi Kecamatan Batahan terhadap pembangunan Madina sangat signifikan, sehingga pemerataan infrastruktur sudah selayaknya terjadi.
“Pembangunan memang ada dari APBN dan APBD provinsi serta APBD Madina, namun Pemkab Madina berperan dengan mengusulkan titik pembangunan,” jelasnya.
Atika mengaku bahagia melihat perkembangan di Batahan, sama seperti kebahagiaannya ketika RSUD Panyabungan pertama kali melayani pasien cuci darah. Menurutnya, hal-hal baik pertama kali selalu terasa spesial.
Atika juga menyadari, dulu banyak masyarakat yang tidak menyukai dirinya karena tidak mendukung kelanjutan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batahan. Baginya, KEK masih jauh karena banyak hal yang harus dipersiapkan. Persyaratan menuju kawasan ekonomi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Kami tidak ingin masyarakat terus menunggu sementara proses pemenuhan persyaratan belum selesai,” ungkapnya.
Menurutnya, persyaratan itu bisa dicapai dengan mulai menyiapkan infrastruktur yang memadai. Ia menilai tidak ada gunanya menjanjikan sesuatu yang belum bisa dicapai. “KEK akan kita capai ketika semua persyaratan telah terpenuhi,” tegasnya.
Atika percaya, pemerintahan akan lebih terpandang jika berhasil membangun infrastruktur yang benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat. “Pemerintah berharap masyarakat mendukung program pemerintah, salah satunya dengan menjaga bangunan yang ada,” tambah wakil bupati peraih dua rekor MURI ini.
Pembangunan jalan yang sedang gencar dilakukan di Batahan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tokoh masyarakat, Talkisman Tanjung, mengakui sejak tahun 1970-an belum ada pembangunan jalan dan jembatan semasif saat ini.
Jalan yang dibangun dalam tiga tahun terakhir mampu mendorong percepatan akses transportasi dan ekonomi masyarakat. Jarak tempuh ke dua kecamatan terdekat, Sinunukan dan Natal, kini semakin singkat.
“Sebagai perwakilan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Madina atas perhatian terhadap kecamatan kami ini,” ujar Talkisman.
Melihat perhatian dan keseriusan Pemkab Madina dalam membangun infrastruktur yang merata, masyarakat berharap pembangunan jalan dan jembatan serta bangunan lainnya dapat terus dilanjutkan.
Tak hanya itu, kesempatan ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan keluhan terkait permasalahan plasma yang belum tuntas. Bahkan, ada kebun plasma yang masa panennya sekitar 7-8 tahun lagi namun hasilnya belum maksimal dinikmati peserta.
Menanggapi hal ini, Atika mengaku Pemkab Madina menjadikan masalah ini sebagai salah satu prioritas. Ia juga berpesan kepada pegawai perusahaan agar di masa mendatang ketika kepala daerah berkunjung dan pihak perusahaan diundang, yang hadir adalah orang yang bisa mengambil kebijakan.
“Saya bahagia menginjakkan kaki di Batahan ini,” ucap Atika sebelum menutup sambutannya.(Red)